Normalisasi Data | Basis Data
recudo.com - Hay guys.. Jumpa lagi nih denga recudo. Gimana nih kabar kalian. Semoga baik-baik saja yah. Disini admin akan memberikan materi Basis Data tentang "Normalisasi Data". Langsung aja nih.
1. Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
2. Tujuan Normalisasi
- Untuk menghilang kerangkapan data
- Untuk mengurangi kompleksitas
- Untuk mempermudah pemodifikasian data
3. Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
4. Tahapan Normalisasi
- Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
- Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
- Urutan: 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
Normalisasi
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb:
- Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis.
- Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).
- Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF) (-akan dijelaskan kemudian-)
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).
Contoh 1 :
Relasi Tidak Normal (Tabel Personil)
Relasi Tidak Normal (Tabel Personil)
ID_Personil | Tanggal Lahir | Karakteristik |
A201 | 10 Mei 1974 | Tinggi 168 |
Berat 65 | ||
Rambut Hitam | ||
A202 | 24 Mei 1998 | Tinngi 169 |
Berat 56 | ||
Rambut Hitam |
Relasi Normal (Tabel Personil)
ID_Personil | Tanggal Lahir | Tinggi | Berat | Warna Rambut |
A201 | 10 Mei 1974 | 168 | 65 | Hitam |
A202 | 24 Mei 1998 | 169 | 56 | Hitam |
Tabel Universal
Tabel Universal (Universal / Star Table) adalah sebuah tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan, bukan merupakan tabel yang baik.
Tabel Universal (Universal / Star Table) adalah sebuah tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan, bukan merupakan tabel yang baik.
Misalnya :
Contoh 2 :
Tabel Universal
Functional Dependency
Notasi: A ➡ B
A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama
Notasi: A ↛ B atau A x➡ B
Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya.
Contoh 3 : Tabel Nilai
Functional Dependency dari tabel nilai
Contoh 2 :
Tabel Universal
No-Mhs | Nm-Mhs | Jurusan | Kd-Mk | Nama-Mk | Kd-Dosen | Nm-Dosen | Nilai |
2011 | Budi | TI | TI291 TI332 |
Basis Data Kalkulus |
B01 B21 |
Lutfi Dwi |
B C |
2015 | Andi | SI | SI554 SI121 SI126 |
Web Design Kalkulus PTM |
B45 B21 B75 |
Andi Buan Rita |
A A B |
Functional Dependency
Notasi: A ➡ B
A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama
Notasi: A ↛ B atau A x➡ B
Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya.
Contoh 3 : Tabel Nilai
NamaKul | Nrp | namaMhs | NiHuruf |
Basis Data | 161221 | Nawan | A |
Basis Data | 161220 | Azmi | B |
Basis Data | 161232 | Budi | C |
Basis Data | 161201 | Satrio | A |
Kalkulus 2 | 161207 | Putri | A |
Kalkulus 2 | 161221 | Nawan | C |
Jarkom | 161203 | Yoga | A |
Jarkom | 161207 | Putri | B |
English | 161209 | Andi | D |
Functional Dependency dari tabel nilai
- Nrp ➡ namaMhs, Karena untuk setiap nilai nrp yang sama, maka nilai namaMhs juga sama.
- {Namakul, nrp} ➡ NiHuruf, Karena attribut Nihuruf tergantung pada Namakul dan nrp secara bersama-sama. Dalam arti lain untuk Namakul dan nrp yang sama, maka NiHuruf juga sama, karena Namakul dan nrp merupakan key (bersifat unik).
- NamaKul ↛ nrp
- Nrp ↛ NiHuruf
Contoh 4 : Andaikan ada tabel: NILAI (NIM, Nm-mk, Semester, Nilai). Atribut kunci: NIM, Nm-mk, Semester. Maka Functional Dependency: NIM, Nm-mk, Semester -> Nilai
Bentuk-Betuk Normal
- Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)
- Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)
- Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
- Boyce-Code Normal Form (BCNF)
- Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
- Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
Normal Pertama
- Aturan :
- Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.
- Mendefinisikan atribut kunci.
- Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
Contoh 5 (Attribut Multi-Value)
Misal Data Mahasiswa sbb:
Nrp | Nama | Hobi |
1612000001 | Satrio | Futsal, Berenang, Basket |
1612000021 | Nawan | Futsal, Sepak Bola |
1612000028 | Putri | Memasak |
Di dekomposisikan menjadi :
Tabel Mahasiswa :
Nrp | Nama |
1612000001 | Satrio |
1612000021 | Nawan |
1612000028 | Putri |
Tabel Hobi :
Nrp | Hobi |
1612000001 | Futsal |
1612000001 | Berenang |
1612000001 | Basket |
1612000021 | Futsal |
1612000021 | Sepak Bola |
1612000021 | Memasak |
Contoh 6 (Composite) :
Jadwal Kuliah :
KodeKul | NamaKul | Dosen | Kelas | Jadwal |
Dimana nilai pada atribut jadwal berisi gabungan antara Hari dan Jam. Jika asumsi hari dan jam memegang peranan penting dalam sistem basis data, maka atribut Jadwal perlu dipisah sehingga menjadi JadwalHari dan JadwalJam sbb:
Jadwal Kuliah :
KodeKul | NamaKul | Dosen | Kelas | Jadwal Hari | Jadwal Jam |
Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)
- Aturan :
- Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)
- Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci
- Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain
- Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi
Contoh 7 :
Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak tidak termasuk 2NF
Mhs_nrp | mhs_nama | mhs_alamat | mk_kode | mk_nama | mk_sks | nihuruf |
Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp, mk_kode} yang dianggap sebagai primary key sedangkan:
- {Mhs_nrp, mk_kode} ↛ mhs_nama
- {Mhs_nrp, mk_kode} ↛ mhs_alamat
- {Mhs_nrp, mk_kode} ↛ mk_nama
- {Mhs_nrp, mk_kode} ↛ mk_sks
- {Mhs_nrp, mk_kode} ➡ nihuruf
Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel yang memenuhi syarat 2NF
Functional dependencynya sbb:
- {Mhs_nrp, mk_kode} ➡ nihuruf (fd1)
- Mhs_nrp ➡ {mhs_nama, mhs_alamat} (fd2)
- Mk_kode ➡ {mk_nama, mk_sks} (fd3)
- fd1 (mhs_nrp, mk_kode, nihuruf) ➡ Tabel Nilai
- fd2 (Mhs_nrp, mhs_nama, mhs_alamat) ➡ Tabel Mahasiswa
- fd3 (mk_kode, mk_nama, mk_sks) ➡ Tabel MataKuliah
Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form)
- Aturan :
- Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)
- Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya).
Contoh 8 :
Tabel di atas memenuhi 2NF, tapi tidak memenuhi 3NF :
Mahasiswa
Nrp | Nama | Alm_Jalan | Alm_Kota | Alm_Provinsi | Alm_Kodepos |
- Karena masih terdapat atribut non primary key (yakni alm_kota dan alm_Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain (yakni alm_kodepos):
- alm_kodepos ➡ {alm_Provinsi, alm_kota}
- Sehingga tabel perlu didekomposisi menjadi :
- Mahasiswa (Nrp, nama, alm_jalan, alm_kodepos)
- Kodepos (alm_kodepos, alm_provinsi, alm_kota)
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
- Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X ➡ Y maka X adalah super key
- Tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi
- Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X ➡ A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.
Normalisasi Keempat (4th Normal Form)
- Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute
- Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies
Contoh 9 :
Misal, tabel berikut tidak memenuhi 4NF :
Employee | Project | Skill |
Jim | 11 | Program |
Mary | 5 | Design |
Mary | null | Analysis |
Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project dan dapat memiliki lebih dari satu skill. Untuk kasus seperti ini tabel tersebut harus di-dekomposisi menjadi:
- (Employee, Project)
- (Employee, Skill)
Normalisasi Kelima (5th Normal Form)
- Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
- Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula
Terima kasih kalian yang telah mengunjungi artikel ini, semoga dapat bermanfaat dan semoga membantu kalian menyelesaikan tugas seperti ini.
Dan tetap nantikan artikel menarik dari recudo yah. ^_^
EmoticonEmoticon